banyak faktor buat memaximalkan biar si Raja Standar larinya lebih yahut:
1. Naikin kompresi:
banyak cara penunggang naikin kompresi degan cara dibubut dll. untuk standar cukup ganti paking yg di head blok dengan yg lebih tipis bahkan ada yang gak pake paking sama sekali dan cuma dipakein lem paking doang biar gak rembes. maksudnya agar piston lebih nyembul ke arah head blok.
2. pengapian
untuk nambah gede pengapian banyaklah cara: salah satunya yang paling gampang adalah copot aja kabel yang dari kiprok untuk charging accu sehingga arus mengalir lebih besar lagi ke koil dalam hal ini si accu jadi gak berfungsi. tetapi impactnya bohlam lampu motor ente jadi cepet putus bro, akalin aja dengan mengganti bohlam dengan watt yang lebih besar. kalo masih gak mau repot juga, ganti aja kop businya pake model racing biasanya komponen dalamnya menggunakan bahan tembaga.
3. Carburator
untuk standar gak perlu di reamer, cukup ganti pilot dan main jetnya aja. coba aja ganti kedua spuyer tersebut step by step. misal PJ/MJ standar 22.5/150 naikin 1 step dulu ke 25/155 (biasanya kenaikan ukuran adalah 2.5) kalo masih kurang sip naikin 1 step lagi PJ menjadi 27.5/155. itu udah cukup.
4. Suplai Udara
untuk ngimbangin menambah derasnya kabutan bahan bakar dari spuyer tersebut, copot aja busa saringan udara yang ada di batok penutup sebelah kiri. atau mencopot karet intake udara yang ada diatasnya yg berbentuk "L" untuk mencopotnya bro mesti buka Jok-nya dulu.
5. Gear / Sproket
biasanya gear/gir/sproket standar king Depan/Blakang adalah: 15/37 coba aja ganti yang lebih kecil namun jangan terlalu extrim. misal ganti dengan 15:35, atau 14/35, atau 16/33. jadi sesuaikan aja dengan keinginan dan selera bro agar napas mesin raja jadi lebih panjang atau mana yg lebih dirasa sesuai dengan karakter bro.
6. Knalpot
peranti yg satu ini sangat berperan dalam hal tersebut diatas, ada dengan cara ngebelek toet/trang2/trung2/chamber/ dan macem2lah orang nyebutnya. kalo gak mau ngebelek knalpot cukup ganti saringan knalpotnya pake model maestro (banyak dijual paling cuma Rp.25.000) namun tetep kurang maksimal karena masih ada skat yang menahan laju buangan atau tendangannya.
7. katup buluh/Membran (Reed valve)
adanya didalem intake yang ada selang YEIS (yang menghubungkan karburator ke arah intake blok mesin). bro bisa ganti pake katup buluh punya RGR murah koq paling cuma Rp. 20-30 ribu spasang. atau model carbon cuma agak mahalan harganya bisa nyampe Rp.100 rebuan. dan lidah reed valvenya (besi melengkung yang nyabang kaya lidah ular) bro dirapatkan lagi jaraknya. biar buka tutup reed valve lebih cepat. hanya saja kekurangan katup model ini enggak tahan lama paling cuma tiga bulan ujung reed valve biasanya udah pada grepes atau rompal. kelebihannya cuma lebih lentur aja.
8. Grip Gas Spontan
peranti ini kayaknya gak terlalu ngaruh banget, namun kalo kita mau mencermati putaran grip gas ini dapat mengurangi gerak putar grip menjadi berkurang dan lebih spontan.
9.Alusin Kulit Duren ehhh... kulit jeruk kata orang bilang (yg ada di blok mesin)
tujuan agar lebih lancar lagi arus masuk dan buangnya
10. Velg dan Ban
banyak yang ngakalin untuk mengurangi beban tunggangan dengan mengganti velg alumunium (contoh merek TK) Velg ini lebih ringan dari yang originalnya. Velg depan ganti ukuran 17" dibalut ban ukuran 2.50, velg belakang menggunakan ukuran 18" dibalut ban ukuran 2.75,
11. Mohon masukkan dari master dan suhu2 dan mohon maaf jika ada yang salah dalam penerapan hal tersebut diatas mohon koreksinya.
Kamis, 10 Maret 2011
Trik Tune Up RX-KING
Diposkan oleh helgarizaMesin 4-Tak
Teknologi Porting
, penulis di website Chevy High Performance pernah berkomentar khusus tentang mesin 4-tak. Katanya untuk mendapatkan power yang besar tergantung di kepala silinder. Ini berhubungan dengan bentuk lubang (isap dan buang), aliran gas bakar ke silinder dan keluar silinder.
Bahkan beberapa mekanik punya kesimpulan sederhana. Tenaga mesin 4-tak 80% letaknya di kepala silinder. “Di sini ilmu porting sangat penting. Dipelajari guna menghasilkan efisiensi volumetrik ke dalam silinder sebesar-besarnya,” jelas Beny Djatiutomo dari Star Motor.
Untuk mendapatkan efisiensi volumetrik yang besar kuncinya gas speed dan cfm (cubic feer per minute). Pengukuran gas speed menyatakan kecepatan aliran gas bakar. Sedang cfm menyatakan banyaknya molekul gas bakar yang mengalir per menit.
Mengukur cfm dan gas speed diperlukan flowbench. Dulu flowbench tidak dimiliki mekanik motor lokal. Makanya Beny Djatiutomo order bikin kepala silinder ke Swedia yang ada flowbench. Termasuk Tomy Huang dari BRT order ke Australia juga ada alat itu.
Korek di sana hasilnya bisa langsung terlihat dan terukur. “Data dari flowbench bisa langsung dikonversi ke dalam satuan PS atau HP (Horse Power). Selanjutnya mekanik tinggal melakukan uji dynotest dan sirkuit,” jelas Tomy Huang, bos Bintang Racing Team.
Tomy pelopor pemilik dynotest. Bahkan sejak 2 tahun lalu beli flowbench khusus untuk motor. “Agar riset serba terukur dan punya patokan. Dana yang keluar buat riset juga tidak banyak,” tutur Tomy Huang dari markasnya di Cibinong.
Ini yang membuat mekanik Indonesia susah dikejar oleh negara Asia Tenggara lainnya. Sejak zaman 4-tak bergema, Indonesia kiblatnya korek 4-tak. Mekanik Thailand dan Malaysia sementara baru main membesarkan lubang isap dan buang tanpa flowbench.
Tentu semua juga masih ingat ketika Doni Tata Pradita naik Yamaha Jupiter-Z. Namanya langsung melejit. Ini juga tak lepas dari peran flowbench. Ketika itu yang mengorek mesin Jupiter-Z Dony Tata yaitu Gandhoel alias Sri Hartanto, mekanik balap senior form Jogja.
Gandhoel rajin menyambangi bengkel MBG di kawasan Ring Road Barat, Salakan Trihanggo, Gamping Sleman, Yogyakarta. Bengkel yang sudah lama kondang sebagai tempat mobil drag terkencang Indonesia itu punya flowbench merek Superflow.
Ketika itu flowbench yang aslinya untuk mobil dimodifikasi. Dibuatkan dudukan agar bisa mengukur aliran gas bakar di kepala silinder Yamaha Jupiter-Z. Sampai sekarang korekan Gandhoel masih dihormati. Hormat, grak! Diposkan oleh helgariza
0 komentar:
Posting Komentar